Rabu, 20 Oktober 2010

mahasiswa Cs anarkis

demo dimana-mana ikut memeriahkan acara satu tahun kepemimpinan SBY-Boediono. hampir setiap kota-kota besar pasti diwarnai aksi demo. demo sih ga papa akan tetapi haruskah selalu diwarnai dengan kekerasan???
ironis sekali melihat demo-demo yang ditayangkan oleh berbagai media massa sekarang ini. bagaimana tidak??
demo yang seharusnya dapat menyalurkan aspirasi rakyat kini malah menjadi ajang baku hantam dan lempar-lemparan batu. demo yang berlangsung selalu berujung dengan rusuh dan bentrok saling dorong antara pendemo dan aparat. kerusuhan yang seperti itu tidak menutup kemungkinan adanya korban baik itu luka ataupun meninggal.
mahasiswa yang terkenal sebagai kaum intelektual muda kini sama halnya dengan para preman yang main pukul dan hantam.
mereka tidak menggunakan otaknya akan tetapi mengandalkan otot saja.
keladian seperti itu bukanlah malah menyelesaikan masalah akan tetapi malah memperburuk situasi.
menurutku, seharusnya kalau berdemo ya yang wajar saja ga usa pake acara menyandra plat yang berplat merah ataupun ampe memblokir jalan. karena mereka yang mengatasnamakan rakyat malah sebenarnya merugikan rakyat itu sendiri.
semestinya mereka coba dialog aja kirim perwakilan untuk menemui para pejabat pemerintahnya ataupun kalo ga seperti itu ya adain lah kulia tamu, undang pejabat-pejabat terkait kemudian utarakan apa yang jadi ganjalan dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar